Pembelajaran Numerisasi di MI Hidayatussibyan untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika
Pembelajaran
numerisasi di MI Hidayatussibyan menjadi salah satu langkah strategis dalam
meningkatkan pemahaman matematika siswa, khususnya di kelas 6. Kegiatan ini
dilaksanakan selama tiga hari, dengan pola waktu yang terstruktur, yakni pada
hari Kamis, Selasa, dan Kamis berikutnya. Kegiatan ini diisi oleh mahasiswa KKN
Universitas Peradaban, yang dengan
penuh semangat membimbing siswa melalui berbagai
aktivitas yang menarik dan
edukatif. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan menyenangkan, pembelajaran ini
bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa, tetapi juga
mengasah keterampilan berpikir logis dan kritis, meningkatkan literasi numerik,
serta membangun kepercayaan diri mereka dalam menggunakan angka dalam kehidupan
sehari-hari.
Hari pertama kegiatan pembelajaran numerisasi dimulai
dengan pelatihan jarimatrik, sebuah metode unik yang memanfaatkan jari tangan
untuk melakukan perhitungan matematika dengan cepat dan mudah. Mahasiswa KKN
Universitas Peradaban menggunakan metode yang interaktif. Setiap sesi pembelajaran diselingi dengan ice breaking yang membuat
suasana menjadi lebih cair dan menyenangkan. Pendekatan ini dirancang agar
siswa merasa nyaman dan antusias dalam belajar, tanpa terbebani oleh kesan
bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit atau menakutkan. Melalui aktivitas
ini, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami konsep di balik
setiap perhitungan. Suasana kelas yang penuh semangat pada hari pertama menjadi
pondasi kuat untuk sesi pembelajaran berikutnya.
Pada hari kedua, kegiatan lebih difokuskan pada perkalian
bersusun. Siswa diajak untuk memahami konsep perkalian dengan cara yang
sistematis dan logis, menggunakan teknik bersusun yang membantu mereka
mengorganisir proses perhitungan dengan lebih baik. Pembelajaran ini bertujuan
untuk melatih siswa agar mampu berpikir kritis,
mengenali pola, dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data yang
ada. Ice breaking yang disisipkan di tengah-tengah pembelajaran kembali membuat
siswa tetap fokus dan bersemangat. Kehadiran mahasiswa KKN dalam proses ini
memberikan nuansa baru yang segar dan inspiratif bagi siswa, yang semakin
antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan.
Hari terakhir ya pembelajaran numerisasi di MI Hidayatussibyan menjadi puncak dari rangkaian kegiatan ini. Pada sesi
ini, siswa diajak untuk mempelajari konsep bangun ruang, mulai dari pengenalan
sifat-sifat bangun ruang, menghitung volume, hingga memahami aplikasi konsep
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan alat peraga sederhana,
mahasiswa KKN membantu siswa memvisualisasikan bangun ruang dengan lebih konkret, sehingga konsep
yang awalnya abstrak menjadi lebih
mudah dipahami. Seperti pada hari-hari sebelumnya, sesi ini juga diselingi dengan ice breaking
yang membuat suasana
tetap segar dan tidak membosankan. Pada akhir sesi, siswa melakukan
evaluasi melalui tes kecil yang dirancang dengan cara yang menyenangkan. Bukan
hanya sekadar mengukur hasil belajar, evaluasi ini juga bertujuan untuk
membangun rasa percaya diri siswa dalam menggunakan angka. Dengan menghadirkan
soal-soal tes yang bervariatif dan menantang,
siswa
didorong untuk tidak takut melakukan kesalahan, melainkan belajar dari
kesalahan tersebut dan terus mencoba hingga
berhasil. Mahasiswa KKN Universitas Peradaban turut mendampingi siswa dalam proses ini, memberikan motivasi
dan dukungan yang membuat siswa merasa lebih dihargai dan
percaya diri.
Salah satu aspek penting dari pembelajaran numerisasi ini
adalah bagaimana siswa diajak untuk melihat matematika sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini, berbagai contoh aplikasi matematika
dalam kehidupan nyata, seperti menghitung uang saku, menentukan waktu kegiatan
di sekolah, atau memahami konsep dan
sifat pada bangun ruang, menjadi bagian
tak terpisahkan dari proses belajar.
Dengan cara ini, siswa tidak hanya
memahami angka sebagai simbol abstrak, tetapi juga sebagai alat yang berguna
dalam membuat keputusan, memecahkan masalah, dan merencanakan berbagai
aktivitas.
Efek positif dari pembelajaran numerisasi ini mulai terlihat sejak hari pertama.
Siswa yang awalnya merasa kesulitan dengan matematika, perlahan-lahan
menunjukkan perubahan sikap. Mereka menjadi lebih antusias, aktif bertanya, dan
berani mencoba menyelesaikan soal-soal yang menantang. Tidak hanya itu, kolaborasi antar siswa juga semakin kuat, dengan
adanya semangat saling membantu dan
belajar bersama. Ini membuktikan bahwa pendekatan yang tepat dalam pembelajaran
matematika dapat membangkitkan minat belajar siswa, sekaligus meningkatkan
hasil akademik mereka.
Selain dampak akademis, pembelajaran numerisasi di MI
Hidayatussibyan juga membawa dampak positif pada pengembangan karakter siswa.
Proses belajar yang menekankan pada kerja sama, ketekunan, dan keberanian untuk
mencoba, membantu siswa membangun rasa percaya diri yang
lebih baik. Mereka tidak hanya menjadi lebih mahir dalam matematika, tetapi
juga lebih siap menghadapi tantangan lain di masa depan, baik dalam konteks
pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan kegiatan ini tentu tidak terlepas dari peran
aktif para mahasiswa KKN Universitas Peradaban, guru, serta dukungan penuh dari
pihak sekolah. Persiapan yang matang, mulai dari perencanaan materi,
pengelolaan waktu, hingga evaluasi hasil belajar, menjadi kunci utama dalam
menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Dengan
adanya komitmen bersama
untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, MI Hidayatussibyan telah
menunjukkan bahwa sekolah ini dapat menjadi tempat yang
inspiratif bagi siswa untuk mencintai matematika.
Sebagai penutup, pembelajaran numerisasi selama tiga hari di MI Hidayatussibyan telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, matematika bukan lagi menjadi momok, melainkan sahabat yang menyenangkan. Melalui kegiatan ini, siswa kelas 6 tidak hanya meningkatkan kemampuan berhitung, tetapi juga belajar untuk berpikir logis dan kritis, meningkatkan literasi numerik, serta membangun kepercayaan diri dalam menggunakan angka. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik, bermakna, dan berdampak positif bagi perkembangan siswa.
Amanda Nurul Istiqomah, Tomi, Ayuhaning Prihatni, Ziaul Syamaidzar Fikri, Siti Maemunah, Sela Oktaviana, M. Zidni Ilman, Farchanul Umam, Vina Alpiana, Ekky Aulia Rahma Ramadhan.
DPL Ibu Sarah Dien Hawa., S.E., M.Si. Kelompok 16