Kunjungan Rumah Industri Peralatan Dapur Dari Bahan Kayu

Kunjungan Rumah Industri Peralatan Dapur Dari Bahan Kayu

Mahasiswa KKN kelompok 16 melakukan kegiatan kunjungan industri peralatan dapur dari bahan kayu di dusun Sokawera Wetan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 06 Februari 2025 pada pukul 17.00 WIB, dengan Bapak Wahyu Triyono sebagai pelaku UMKM tersebut.

Peralatan dapur merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, mengolah, dan menyajikan. Peralatan dapur dapat dibagi menjadi 2 yaitu: kitchen equipment dan kitchen utensils. Kitchen equipment merupakan peralaan dapur yang berukuran besar dan sulit dipindahkan, sedangkan kitchen utensils yaitu peralatan dapur yang berukuran kecil dan mudah dipindahkan. UMKM dari bapak Wahyu ini termasuk peralatan dapur kitchen utensils. Peralatan dapur sekarang banyak permintaan karena pertumbuhan jumlah rumah tangga baru dan banyaknya pelaku UMKM di sektor kuliner.

Berawal dari keinginan untuk mencoba membuat gelas dari bahan kayu sisa atau limbah kayu, kemudian masukan fyp ke tiktok melalui video, sehingga banyak komentar dan pesanan yang masuk. UMKM ini sudah berjalan selama satu tahun dengan 4 karyawan termasuk bapak Wahyu dan bagian packing itu istri bapak Wahyu.

Bahan baku untuk membuat peralatan dapur ini  menggunakan kayu jati dan mahoni. Motif serat kayunya yang ringan menjadikan kayu tersebut sangat disukai oleh pembeli. Dari setiap satu papan kayu menjadi 10-15 peralatan dapur.

Produk yang dijual oleh bapak Wahyu sebagai berikut: piring, asbak, mangkuk, cobek, vas bunga, dan masih banyak lagi, sedangkan peralatan yang paling bestseller yaitu rak toples dan talenan dari harga Rp 5.000 sampai Rp. 100.000, untuk harga sendiri menyesuaikan bahan kayu. tidak hanya itu bapak Wahyu Triyono juga melayani pesanan seperti souvenir yaitu: sendok, centong, dll.

Merek dari peralatan dapur seperti di tiktok shop menggunakan nama singkat dari SK yaitu “Sinar Kayu”. Waktu produksi dilakukan setiap hari dari jam 08.00 sampai jam 16.30 WIB. Menurutnya, omset yang didapat oleh bapak Wahyu Triyono dalam melakukan UMKM ini mencapai 15-20  juta dengan kurang lebih 2300 biji peralatan dapur yang terjual.

Pengemasan pengiriman sudah menggunakan bubble warp sehingga aman sampai tujuan. Pengiriman ini sudah sampai Papua, Bali, Sulawesi dengan jasa pengiriman menggunakan JNE, JNT, STE dan Cargo.

Cara memasarkan melalui media sosial seperti: live tiktok setiap jam 10 pagi dan jam 7 malam, melakukan promosi dengan khusus belanja satu paket di waktu live dapat satu centong untuk daya tarik pembelian. Kendala yang dihadapi bapak Wahyu Triyono dalam mengelola UMKM tersebut yaitu terbatasnya bahan baku dan peralatan yang belum mendukung.

Penulis:

Amanda Nurul Istiqomah, Tomi, Ayuhaning Prihatni, Ziaul Syamaidzar Fikri, Siti Maemunah, Sela Oktaviana, M. Zidni Ilman, Farchanul Umam, Vina Alpiana, Ekky Aulia Rahma Ramadhan. DPL Ibu Sarah Dien Hawa., S.E., M.Si. Kelompok 16.